Sunday, 23 February 2014

Jurgen Klopp Baby Sitter Signal Iduna Park


Teater Signal Iduna Park sudah kembali sepi seperti semula, malam sudah larut pementasan telah selesai dengan hasil minor, anak-anak Die Borussen pun sudah tertidur, mungkin tidak lelap atau mungkin hanya terjaga sejenak sambil melanjutkan tidur kembali, beberapa dari mereka mungkin sudah lupa betapa kerasnya bentakan Bapak Jurgen Klopp kepada mereka, pria tegap berbrewok tebal memang sering membuat mereka ketakutan, wataknya keras, dislipin dan mudah marah, tak ada satu anak pun yang berani mengidahkan perintahnya, meski begitu dia sangat baik kepada anak-anak yayasan Borusia Dortmund, dirinya sudah di anggap sebagai Ayah meski statusnya hanya sebagai baby sitter bagi mereka.

Selain sifat menakutkan tadi, bapak Klopp ternyata menyimpan sejuta kebaikan, dirinya tak enggan "memandikan" mereka atau "mencucikan sepatu" untuk mereka berpentas di teater, namun kini bapak Klopp terlihat duduk membisu di pojokan komplek hohenbushei, tempat dimana anak-anak Die Borussen latihan untuk pementasan di teater utama di Signal Iduna Park tiap minggunya, dari matanya terlihat tetesan air mata tanda kesedihan terdalam.

Ditengah lamunan kesedihan yang mendalam bapak Klopp dirinya pun terkaget karena seorang menghampirinya dari belakang sambil menyapanya. "Belum tidur Klopp? ada yang di pikirkan?" ucap pria tersebut sambil sesekali mulutnya menghisap cerutu di pipa rokoknya yang kini sudah pindah ketangan, ternyata pria yang menyapa Klopp adalah pemilik yayasan Borussia Dortmund yang bernama tuan Hans-Joacim Watzke orang yang mempekerjakan Klopp di yayasannya.

tuan Hans-Joacim Watzke  adalah seorang sales & marketing sukses yang menjadi pemilik baru mengantikan pemilik sebelumnya Dr. Reinhard Rauball tahun 2012 lalu. Bagi Klopp mencintai Hans-Joacim Watzke adalah bagai pisau belati bermata dua, disatu sisi dirinya adalah pemilik yayasan mengatur segala sesuatu di dalam Signal Iduna Park, sebagai "jonggos" dirinya harus meng-iyakan segala titahnya tanpa kecuali dan sisi yang lain dirinya amat membenci pria menghisap cerutu karena keputusan tidak populernya dalam hal menentukan orang tua asuh masa depan mantan anak-anak didiknya.

Klopp pun hanya membalas sapaan tuan Hans dengan senyuman sambil berkata " bukan hal penting pak" sambil didalam hati mengenang semua hal yang di lakukan tuan Hans-Joacim Watzke yang secara sewenang-wenang pada anak-anak asuhnya. Tuan Hans-Joacim Watzke memang sering membuat keputusan aneh terhadap masa depan anak asuh Jurgen Klopp.

Keputusan konyol pertama adalah memberikan hak asuh seorang anak mukmin lugu bernama Nuri Sahin, karena rupanya yang tampan dan taat beriman membuat orang kaya asal Spanyol tertarik mengangkatnya menjadi anak asuh, meski yayasan Borrusia Dortmund mendapatkan keuntungan nyata dari orang tua asuh baru Sahin nyatanya Sahin tak bahagia, dirinya hanya menjadi anak tiri kesekian,dirinya sering di lakukan tak adil, di jadikan "ban serep" membuat kreatifitas dirinya menurun dan hanya jerit tangis yang keluar dari anak itu tak ada tawa gembira di tengah gelimpangnya harta benda di keluarga asal Spanyol itu yang ternyata memiliki kekerabatan dengan kerajaan disana.


Keputusan yang amat membuat sedih bagi Jurgen adalah tuan Hans-Joacim Watzke kembali membuat kesalahan kedua dalam menentukan orang tua asuh bagi anak kesayangan lainnya bernama Shinji Kagawa, bocah asal Jepang yang merupakan "korban tsunami" Cerezo Osaka ini merupakan anak kesayangan Jurgen Klopp, Klopp tergila-gila atas aksi teaternya di Signal Iduna Park, membuat yayasan ramai di kunjungi karena bocah asal Jepang ini pandai berpantonim suatu hal yang membuat seluruh teather bersorak hampir 90 menit lamanya, nasibnya kini tragis hanya di jadikan boneka bagi keluarga barunya yang berjuluk "setan merah" yang hanya berorientasikan keuntungan semata tanpa memperhatikan Kagawa yang menderita, meski kesedihan ini berkurang karena si "setan" kini sedang merasakan karma atas apa yang di lakukan oleh mantan anak kesayangannya.

Di tengah bayang-bayang kesedihan yang terlintas atas dua anak tadi, tuan Hans-Joacim Watzke menanyakan kepada Klopp " Hei Klopp apa kau merindukan Mario Goetze? liat ini aku baru saja menerima surat beserta foto darinya nampaknya dia bahagia Klopp" sambil menunjukan lembaran demi lembaran foto dari saku jaketnya yang lumayan tebal itu. "lihat dia tersenyum sambil memegang piala, sepertinya dia baru juara kelas, dan nampaknya orang tua mereka baik padanya, iya kan Klopp ?" sambung tuan Hans-Joacim Watzke, mendengar ucapan itu Klopp pun kembali mengenang Mario salah satu anak asuhnya yang di kenal "bandel" ini.


Mario Goetze mungkin di cap sebagai anak asuh yang paling "bandel", meski begitu dirinya pandai memikat hati anak-anak lainnya, mungkin ini disebabkan faktor dirinya yang merupakan anak bontot di yayasan sehingga dirinya  pun sering "mencari perhatian" kakak-kakaknya, salah satunya dari gaya rambut "cepak brightspot" yang menjadi trend diyayasan hingga merabah ke dunia, yah mungkin ini sebagian ingatan atas tingkah laku nya yang kembali muncul didalam pikiran Klopp.

Belum mendapatkan jawaban dari Klopp, tuan Hans-Joacim Watzke pun berkata "Hei kau lihat foto ini kan, nampaknya dia sangat bahagia disana, oh iya sebentar lagi mungkin dia akan mendapatkan teman baru, keluarga mereka kembali inginkan satu anak dari yayasan kita, yah mereka menginginkan Lewandowski, dan dia pun ingin mengikuti jejak temannya disana,menurutmu gimana Klopp?".


Mendengar kata itu Klopp yang sedari tadi diam duduk tertunduk lesu di pinggiran tiba-tiba bangkit berdiri berbalik menghadap tuan Hans-Joacim Watzke dan berkata sambil berapi-api " Hei tuan, apakah kau tau kenapa aku sedari tadi duduk terdiam seperti ini , aku memikirkan dirinya, aku sudah patah arang, hidupku disini seperti tiada artinya, taukah aku sangat menyayangi Lewandowski dan kini kau ingin membiarkan dia pergi? tidak!! ini tidak bisa terjadi".

Tuan Hans-Joacim Watzke yang terlihat masih menghisap pipa rokok buatan Jerman ini pun buru-buru mematikan pipa rokoknya dan memasukan benda tersebut di saku jaketnya, kemudian dirinya pun memeluk Klopp yang terlihat marah, sambil memeluknya tuan Hans-Joacim Watzke pun berkata "Klopp, lihatlah, anak-anak telah tumbuh dewasa, mereka berhak atas kehidupan mereka selanjutnya, mereka pun harus menanggung semua resiko yang dipilihnya dikemudian hari, hei Klopp aku tau kau sayang pada mereka, aku pun juga, tapi waktu kita mendewasakan mereka, kamu harus rela melepasnya, ini demi mereka Klopp, Ingat itu Klopp!!!.

Tuan Hans-Joacim Watzke memeluk erat Klopp hingga air mata tumpah, nampaknya tuan Hans-Joacim Watzke merasakan hal yang sama dengan Klopp, di tengah malam itu suhu di sana mencapai minus 6 Derajat dan terus membekukan kedua tangis yang keluar dari kedua pria yang masih saling berpelukan itu meratapi kesedihan mereka yang berbalut jaket tebal bertuliskan Die Schwarzgelben disalah satu sisinya.

Oleh @handyfernandy

2 comments:

  1. Salah satu manager favorit saya nih. Gegenpressing nya buat saya balik ke FM (2013), setelah 3-4 tahun mandek. Dlm 2 FM terakhir sy selalu berusaha meng-emulate apa yg Klopp tampilkan di Dortmund. Kemampuan micro-management nya yg bnyk dikagumi dunia, termasuk saya di antaranya ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jurgen Kloop ini mampu menyihir pemain muda menjadi pemain emas.. pemain yang tidak terkenal menjadi pemain yang di kenal banyak penggila sepakbola.. jenius dalam sepakbola lah :D

      Delete