Friday, 30 May 2014

Piala Dunia Brasil dan Problemnya

Posted in , , ,   with  No comments    
http://rt.com

- 55 % Warga Brasil malah berharap negaranya tak jadi kampiun (USA Today)

Piala dunia dengan segala kegemerlapannya akan kita saksikan sebentar lagi, ketika perhatian dunia terfokus kepada gempitanya kompetisi rutin empat tahunan yang mempertemukan 32 negara terbaik didunia ini dan kita seolah-olah buta akan kesenjangan yang terjadi di luar stadion. Demonstran yang dikabarkan akan segera meredup seusai piala konfederasi justru semakin mengebu untuk menuntut protes ke pemerintahan karena penyelengaran piala dunia kali ini yang dipenuhi praktek kotor.

Hal ini disebabkan banyak hal seperti mengelembungnya dana dalam pembangunan insfrastruktur. Salah satunya adalah dalam pembangunan stadion baru atau merenovasi stadion yang sudah ada, contohnya adalah pembangunan stadion Garrincha yang semula hanya bermahar 250 juta dollar kini naik menjadi 900 juta kenaikannya mencapai lebih dari setengahnya sehingga sangat terendus bau busuknya.

Ditengah kalutnya masalah insfrastruktur masih banyak terjadi kasus-kasus yang terjadi di Brasil seperti kasus kekerasan, pelanggaran HAM dan keamanan sedikit banyak menjadi sahabat yang mesti di akui keberadaannya, di Ibukota Brasil tindak kriminal meningkat tajam, pembunuhan meningkat menjadi 40 persen dalam setahun lalu jumlah perampokan di transportasi umum meningkat dua kali lipat ketimbang tahun lalu. Klimaksnya adalah kasus pembunuhan yang dialami oleh mantan pesepakbola yakni Joao Santos yang tewas secara menggenaskan dengan kepalanya di penggal oleh mafia di brasil.

Seolah ingin membersihkan tangan Menpora Brasil pun mundur saat dituduh korupsi begitu pula dengan  panitia penyelenggaran piala dunia pun meminta cuti hingga pelatih yang membawa Brasil menjuarai piala dunia 2002 Luis felipe Scolari pun diberitakan media menilep uang rakyat.

Menurut Eric Cantona piala dunia Brasil kali ini sebagai piala dunia yang tidak mendidik, sepakbola di brasil yang sudah kehilangan akarnya, menurutnya akar sepak bola brasil adalah kemiskinan artinya banyak pemain besar seperti Pele, Ronaldo dan Ronaldinho adalah pemain bertalenta yang lahir dan di besarkan dilingkungan miskin.

Efek ini berimbas terhadap kenaikan harga yang terjadi di Brasil, terutama kebutuhan pangan, di tengah gempitanya piala dunia segelintir orang berbahagia bersorak-sorak didalam lapangan sementara di luar banyak orang yang mati kelaparan.

Mungkin seorang Garrinca akan menangis di alam kubur karena namanya di pakai dalam stadion yang menelan biaya sangat mahal dan mewah padahal Garrinca adalah simbol pesepak bola brasil yang lahir dari kalangan bawah kehidupannya adalah potret perlawanan terhadap kapitalisme.

0 komentar:

Post a Comment