Van Persie (www.foxnews.com)
Hari kedua Piala Dunia menyajikan ulangan laga final piala dunia tahun 2010 lalu yang mempertemukan Spanyol dan Belanda. Keduanya difavoritkan untuk menjadi juara diturnamen emapt tahunan ini. sebelum laga penuh tensi ini dimulai kita akan di suguhkan pertandingan Kamerun melawan Meksiko yang tampil dilayar kaca jam 11 malam dan di tutup dengan pertandingan Cili dengan Australia.
Louis van Gaal yang akan menjadi manager MU musim depan mengambil start dengan merilis 11 starting line up Belanda 11 jam sebelum pertandingan di mulai, skuad ini lah yang akan menjadi prajurit untuk sebuah misi suci “balas dendam” penerus kekhlifahan Bert van Marwijk yang takluk oleh keganasan skuad Spanyol di final piala dunia edisi yang lalu.
Pertandingan pertama lanjutan grup a mempertemukan Meksiko asuhan Miguel Herrera melawan Kamerun yang dilatih oleh Volker Finke. Pertandingan ini adalah pertandingan kedua di piala dunia dan tak jauh beda dengan pertandingan pertama dipenuhi oleh kontreversi. Cemerlangnya penampilan Dos santos dibabak pertama seperti hilang dikarenakan Wasit kembali menjadi biang keladi. Wilmar Roldan wasit yang memimpin pertandingan tersebut sampai dua kali menganulir dua gol Dos Santos pertama dimenit 12 lewat sepakan lurus kearah gawang berkat umpan silang mantan pemain Barcelona Marquez dan terakhir menit 28 lewat sundulan dengan dua alasan yang sama offside.
Dibabak kedua Meksiko tetap mendominasi permainan dan akhirnya kerja keras tim berjuluk tricolor terbayar di menit 61 lewat gol Peralta yang memaksimalkan bola liar dikotak 16 setelah Itandje gagal menangkap bola dengan sempurna dari tendangan Dos Santos. Meksiko menang dengan penguasaan bola 61.8%. Dos Santos meski tak mencetak gol dirinya berhasil menjadi man of the match dipertandingan itu.
Setelah pertandingan pertama usai laga yang dinanti antara Spanyol dan Belanda pun dimulai. Di awal babak pertama De Jong menjadi bulan-bulanan para panelis sepakbola karena sering kali berbuat blunder, meski begitu gawang Belanda masih aman hingga ke menit 26. Diego Costa yang sepanjang pertandingan di suraki oleh penonton ini jatuh di tekel oleh bek Belanda de Virj di kotak pinalti. Alhasil 1 menit kemudian Xabi Alonso mencetak gol lewat kotak pinalti 1-0 Spanyol unggul atas Belanda hingga dimenit akhir pertandingan skor disamakan oleh Van Persie.
Dibabak kedua Belanda menggila, entah bisikan setan mana yang membuat pemain belanda khususnya Arjen Robben seperti mimpi buruk bagi tim Spanyol, kalo anda tidak percaya coba tanyakan saja kepada Iker Casillas yang mungkin menyediakan banyak waktu luang untuk anda bertanya walau sudah larut karena mungkin dia tak akan bisa tidur untuk beberapa hari kedepan setelah lima gol bersarang di gawangnya dua diantaranya adalah hasil kepiawaian Robben. Gol kedua Robben yang mengocek Casillas ini membuat sang santo telihat seperti kiper Real Madrid Castilla. Intinya kini seorang Jose Mourinho akan tertawa lebar dan pengagum santo Iker akan di buat binggung untuk mencari alasan membela Casillas yang sepanjang musim ini faktanya memang cadangan dari Lopez di Madrid.
Jika di babak pertama anda menghina De Jong maka anda membuat sebuah kesalahan fatal, justru dialah dewa pelindung skuad Belanda dari serang tiki-taka yang kini mulai ditemukan obatnya untuk menertalkan gaya permainan membosankan tersebut.Justru tiki taka antara Casillas dan Ramos menjadi bumeran yang membuat Van Persie mencetak gol keduanya.
Van persie yang sepanjang musim lebih akrab di bangku penonton akibat cedera sepetinya memperoleh kemampuan baru yang bisa membuat Dennis Bergkam harus meminjamkan julukan “Fying Dutchman” kepadanya. Berkat umpan Daley Blind Belanda berhasil menyamakan kedudukan diawal babak kedua.
Daley Blind masuk dalam daftar pemain favorit saya, jika Belanda hanya menang dua gol saja mungkin dialah akan menjadi pemain terbaik. Karena dua umpan matangnya membuat Belanda membalikan keadaan.
Masuknya Torres hanya menambah daftar penderitaan Spanyol. Torres yang mendapat julukan pemain spesialis turnamen dimasa lalu justru menambah bahan penderitaan. Bola yang seharusnya masuk justru bisa di blok sempurna oleh Janmaat. Torres kembali kehabitatnya. Teknologi goal line yang menjadi lelucon di hari pertama kini mulai menunjukan hasil. Bola yang di tendang Torres memang tidak masuk. Jika ingin menyalahkan Spanyol kurang tepat rasanya jika itu hanya di pundak Casillas, tapi keseluruhan tim. Masalah Spanyol klise, antisipasi serangan balik dan set piece.
Saya sependat dengan beberapa panelis yang menulis Louis Van Gaal adalah penganti sepadan dengan Alex Ferguson lihat saja apa yang terjadi dilapangan setelah babak utama selesai apakah Louis Van Gaal juga memiliki guna-guna macam Hairdrayer ala Fergie? Jawabannya setelah piala dunia nanti apakah MU akan flop sama seperti musim lalu atau bangkit seperti zombie haus darah yang bangkit dari kubur.
Waktu sudah menunjukan pukul 4 dini hari. Tadinya saya berniat untuk tidur namun setelah melihat kedalam skuad yang yang dimiliki oleh Cile terutama kedua pemain tengah Cile di starting line up ada nama Arturo Vidal dan Jorge Valdivia. Vidal yang kita kenal adalah gelandang Box to box terbaik dunia saat ini sedangkan Valdivia sudah membela Cile sejak 8 tahun yang lalu. Kombinasi antara pemain muda dan matang, Vidal mengkilap bersama Juventus sedangkan Valdivia sudah merasakan asuhan pelati- pelatih hebat yang menukangi Cile seperti Marcelo Bielsa, Borghi hingga kini Jorge Sampaoli.
Awalnya saya mengira pertandingan Cile dan Australia akan berjalan membosankan dan mungkin diantara kedua negara tersebut akan ada yang bermain tertutup. Nyatanya prediksi saya meleset. Jual beli serangan justru yang di pamerkan di pertandingan ini.
Alexis Sanchez yang di prediksi akan menjadi bintang dipertandingan ini menujukan tajinya dengan mengobrak abrik pertahanan Australia yang dijaga oleh kiper berusia 22 tahun. Lewat hasil kreasi kerja sama apik dengan Valdivia Alexis Sanchez sukses mecetak gol.
Belum usai euforia selebrasi gol Sanchez giliran Jorge Valdivia yang mencetak gol dari luar kotak pinalti yang sekaligus membuat Cile unggul 2-1 dibabak pertama. Jika sebelumnya Valdivia adalah assist dari gol Sanchez kini gantian Sanchez menjadi kreator atas gol kedua.
Cahill menunjukan bahwa dirinya belum habis berkat gol di menit 35 lewat sundulan. Cahill bisa saja menyamakan kududukan dua sama jika N.Doue tak menganulir golnya dibabak kedua. Namun perjuangan Cahill dan kawan-kawan untuk menyamakan kedudukan menjadi sia-sia sebab gol Beasejour di menit 90 + membuat Australia tamat. Walau kalah setidaknya kini Australia berada di peringkat 3 diatas Spanyol yang kalah telak.
0 komentar:
Post a Comment