Muhammad Isnaini anggota bhayangkara Brigadir Poltabes Pekanbaru, Riau
Gemuruh di Stadion Tuanku Tambusia di jalan Ahmad Yani mengelegar di menit 79 kala pemain bernomor punggung 88 mencetak gol satu-satunya yang membuat PSPS meraih 3 poin atas Persiwa dimana gol di cetak oleh pemain berusia 32 tahun M Isnaini dari umpan silang April Hadi yang sekaligus menjadi gol ke 4 nya selama musim ISL tahun 2012/2013. memang tak ada yang istimewa dari gol pemain ini karena klub yang di belanya PSPS Pekanbaru masih terendam didasar klasemen namun dari gol itu kita bisa lihat betapa diagungkan pemain ini dimana sepanjang pertandingan suporter meng eluh-eluhkan pemain ini.
Siapa M Isnaini ? sebagai striker namanya memang tak semengkilap Boaz Sollosa maupun Christian Gonzales yang biasa menjadi langganan top skor di liga indonesia namun kiprahnya sebagai pesepakbola profesional dapat dijadikan contoh bagi para pemain sepakbola lainya. Pria yang kesehariannya merupakan anggota Bhayangkarta Brigadir Poltabes Pekanbaru, Riau ini merupakan putra asli Riau bermain di PSPS Pekanbaru dari tahun 2006 hingga kini, Selain prestasinya yang mengkilap di klub pria yang lahir di Pekanbaru 10 September 1981 ini sempat di panggil timnas tepatnya pada tahun 2010 dimana saat ini dia mencetak 13 gol di ISL dan merupakan salah satu kandidat top skor waktu itu, kini dengan melorotnya prestasi PSPS Pekanbaru yang diambang degradasi tak membuat luntur cintanya terdapat klub yang membesarkkan namanya.
Bangga berjersey PSPS Pekanbaru
Terpilihnya dia menjadi kapten tim PSPS Pekanbaru ini tak lepas dari kharismanya dimana dia pintar mengolah dan membobol gawang lawan serta pribadi yang baik dan juga sebagai salah satu anggota kepolisian dimana dislipin adalah hal yang dia tanam ke rekan-rekannya. M Insaini juga dikenal sering memberi nasihat kepada pemain yang lebih muda dan sering membantu teman dari luar daerah.
Kini tugas yang di emban bapak brigadir yang satu ini lumayan sulit yaitu membebaskan klub yang di cintainya PSPS Pekanbaru untuk keluar dari zona degradasi yang terbilang sangat sulit karena hanya menyisakan 4 pertandingan sisa yang harus dimenangkan, terlebih lawan yang dihadapinya lumayan berat yakni Arema Indonesia tandang dan Sriwijaya di kandang, mampukah bapak berbintang satu ini melakukannya?
Sumber :
wah hebar bener bapak polisi satu ini :D
ReplyDeleteiya Multitalent lah hahaha :D
Delete