Beberapa waktu lalu tepatnya 29 September 2013 saya dan teman teman saya mengadakan tour bernama Masonic Tour semacam tur perjalanan untuk melihat bangunan Museum Taman Prasasti yang disinyalir sebagai markas atau perkumpulan Iluminati atau freemason yang sebenarnya di cocokan mengandung adanya hal berikut karena belum adanya bukti kongkrit yang bisa di jadikan barang bukti adanya hal tersebut atau memang hanya keisengan orang belanda yang senang membuat hal seperti itu, karena mungkin saat itu Iluminati sedang populer di eropa dan merabah ke asia.
Saya (handy) beserta 6 orang lainnya antara lain Prawiro,subhan,riska,sony dan chris memulai perjalanan dari stasiun tanah abang, perjalan pertama adalah adalah ke Museum Taman Prasasti, museum ini merupakan kompleks makam tertua di batavia yang dsinyalir dikompleks makam ini terdapat banyak simbol simbol paganisme yang di gunakan anggota iluminati dan freemason di negeri ini, hal inilah yang membuat tim masonic tour ingin sekali kesana.
Setelah sampai disana saya terkejut bukan kepalang karena kondisi museum sedang di renovasi, dan yang membuat saya terheran heran adalah, banyaknya tumpukan marmer-marmer yang sudah tak beraturan bentuknya, makam banyak yang hancur, dan yang membuat saya meringis adalah para pekerja yang di tugasi untuk merenovasi sepertinya tidak tertarik untuk menjaga kondisi peninggalan belanda, satu hal yang membuat sayta kesal ketika mereka memindahkan patung dengan gerobak yang biasanya di pakai untuk mendorong aqua galon di pakai untuk memindahkan patung, dan di bawa secara asal-asalan, bagaimana nasib si patung jika terjatuh, pasti pecah dan sudah pasti rusak konstruksi aslinya.
hal yang membuat saya prihatin adalah berserakannya marmer puntup makam, banyak kondisi yang akhirnya benar-benar hancur berkeping-keping, salah satu kepingan tersebut yang di rasa penting menurut subhan adalah nisan dari Pieter Leendert Brocx (1844 - 1890), lahir di Ambon 30 Nov 1844 dan meninggal di Jakarta 12 Juni 1890.... Jabatannya adalah Captain Quartermaster at the Army Administration dan Jabatan FREEMASON-nya adalah MASTER di LOJI BINTANG TIMUR (Adhuc Stat) di MENTENG JAKPUS yang sekarang jadi Gedung BAPPENAS kini hancur berkeping keping, sungguh sayang.
Meski begitu kami cukup banyak juga mendapatkan lambang-lambang pagan disana, kami membwa serta juga buku novel "The Jacatra Secret" dari prawiro sebagai tour guide kita, disana terdapat banyak sekali lambang seperti ular melingkar atau "Brother Of Snake" lalu lambang bintang Daud, serta yang paling terkenal adalah lambang piramida dengan mata dan lambang lain lainnya, hal ini sempat membuat kami merinding karena semua lambang yang ada di novel tersebut memang muncul, kesimpulan sementara adanya gerakan yang paling di takutkan di dunia tersebut memang pernah ada di Indonesia.
Setelah berfoto dan mengambil banyak gambar kami melanjutkan untuk menuju Musemu Nasional yang sedang heboh karena salah satu benda koleksinya hilang, disana kami tak menemukan apaun yang berkaitan dengan simbol paganisme, yang kami temukan disana adalah banyaknya peninggalan warisan budaya Indonesia masa lalu yang sayang kalo tidak di rawat dan dilestarikan, ketika ingin berkunjung ke museum Gajah di tutup karena hal yang tidak di ketahui.
Terakhir perjalanan kita di tutp di Monas yang sedang mengadakan acara Jakarta International Performing Arts atau pentas seni, disana kita melihat banyak orang jualan dan menghabiskan kopi yang sudah di pesan dan menikmati senja sore yang mulai menguning.
Akhir kata semoga perjalanan berikutnya akan lebih semarak dan semoga ada tindakan serius untuk perbaikan museum Taman Prasasti
Artikel ini juga di muat di Liputan6 Citizen disini
0 komentar:
Post a Comment