Friday, 10 October 2014

Referendum Catalunya dan Efek bagi Persepakbolaan Spanyol

Posted in , , ,   with  No comments    

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa” Pembukaan UUD 194
Belum lama rasanya Felipe VI naik tahta, tepatnya 19 Juni 2014 atau 4 bulan lalu mengantikan sang ayah Raja Juan Carlos yang berkuasa hampir 39 tahun lamanya. Penobatan Felipe VI membuat rekor baru yakni menjadi raja termuda di Eropa dengan menjadi raja di usia 46 tahun, Namun di tengah hingar binggar pelantikan Raja yang baru, sang ayah meninggalkan sejumlah warisan, salah satunya adalah krisis ekonomi. Krisis ekonomi di spanyol menyebabkan banyaknya pengangguran yang terjadi dalam 6 tahun terakhir ini.

Efek yang terlihat nyata dalam krisis ini adalah terkikisnya warisan budaya Spanyol contoh nyata adalah ketika daerah otonomi khusus bernama Catalunya menginginkan untuk memisahkan diri dari kerajaan spanyol, banyak alasan mengapa wilayah Timur laut Spanyol, banyak alasan di balik keinginan mengadakan referendum, ada yang mengatakan bahwa Catalunya memiliki perbedaan dengan Spanyol seperti memiliki bahasa, kebudayaan, lagu kebangsaan, dan identitas tersendiri serta berbeda serta kebijakan politik yang berbeda dengan wilayah Spayol lainnya.

Namun alasan yang paling logis serta masuk akal adalah Catalunya ingin berhenti menjadi “sapi perah” Spanyol dalam hal ekonomi, Wilayah Catalunya merupakan negara paling kaya di Spanyol menyumbang seperlima ekonomi Spanyol, bahkan jikalau nantinya Catalunya berhasil merdeka negara mereka akan menjadi negara dengan produks domestic bruto per kapita sekitar €30.500 atau menjadi negara yang memilik ekonomi setingkat dengan Denmark dan Jerman.

Keinginan rakyak Catalunya ingin merdeka sudah di amini oleh pemerintah Catalunya sendiri lewat pemimpin mereka Artur Mas yang sudah jauh hari menandatangain dekrit yang menyatakan daerah Catalunya akan menggelar referendum, Mas juga sudah mengangkat tujuh orang untuk menjadi anggota komite pengawas referendum demi mempersiapkan pemungutan suara pada 7 atau 8 November dan 15 Oktober sebagai tonggak penentuan pengumumannya.

Pemerintahan Spanyol tak tinggal diam, referendum diramalkan akan memecah negara dan pemungutan suara dianggap sebagai hal yang illegal karena telah melanggar konstitusi dasar negara Spanyol yang di buat tahun 1979. Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy pun menyatakan akan banding ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait soal referendum jika terjadi.

Lantas Bagaimana jika Catalunya jadi merdeka?

Banyak hal yang bakal terjadi, seperti peta politik Eropa khususnya dalam kebijakan Ekonomi, Wilayah seperi Basque di Spanyol yang juga mengingkan hal yang serupa, begitu puladengan Venezia di Italia , serta Irlandia Utara dari Inggris kembali giat menyuarakan referendum yang sempat gagal.

Namun dalam hal yang paling nyata terlihat umum adalah kemungkinan absennya tim sepak bola FC Barcelona di kancah La Liga. Seperti yang kita ketahui Barcelona dapat kita kategorikan sebagai maskot perjuangan rakyat Catalunya dalam hal perlawanan terhadap pemerintah Spanyol.

Klub Barcelona sendiri di kenal sebagai alat perjuangan bagi warga Katalan, Semboyan “Es mes que un club” dari bahasa Catalunya yang dalam bahasa Indonesia lebih dari sekedar klub menegaskan bahwa klub Barcelona memang bukan hanya sekedar klub.

Kemenangan Barcelona dalam laga El-Clasico saat melawan Real Madrid dapat dikatakan sebagai kemenangan publik Catalunya atas pemerintahan Spanyol. Seruan kemerdekaan kerap menggema di dalam stadion Camp Nou saat laga melawan Madrid. Semenjak kematian Jendral Franco kampanye kemerdekaan memang amat terasa dan berjalan terus menerus hingga kini.

Pemain Barcelona sendiri pun banyak yang mendukung kemerdekaan Catalunya, Ada nama Gerard Pique, Xavi Hernandez, Bojan Krick yang belum lama ikut turun kejalan bersama lautan manusia yang memakai kaus bendera Catalunya merah-kuning merayakan hari kelahiran wilayah Catalunya 11 September yang lalu.

Namun diantara nama beken diatas nama Oleguer Presas adalah nama yang akan di ingat-ingat publik Catalan, Oleguer ini jadi yang paling vocal dalam memperjuangkan kemerdekaan Catalunya. Pemain yang pernah memperkuat Barcelona pada tahun 2001 sampai 2008 ini konsisten menyuarakan referendum. Oleguer juga sempat menolak panggilan timnas Spanyol masa kepelatihan Luis Aragones, dirinya pun hanya memperkuat timnas sepak bola Catalunya yang hingga kini belum di sahkan oleh FIFA.

Puncak dari sikapnya sebagai salah satu aktivis kemerdekaan adalah dengan  menulis dalam jurnal di Spanyol dan tulisan tersebut  di kumpulan tulisannya yang dijadikan buku berjudul “Cami D’Itaca/ The Road to Ithaca” dia menulis tentang Jenderal Franco, perang, dan kemerdekaan Catalunya serta yang paling ekstrim adalah membela aktivis kemerdekaan Basque yang juga salah satu wilayah spanyol. Oleguer berpendapat pengadilan hukuman atas aktivis basque dinilai tidak independen. Olegue sendiri menulisnya dengan bahasa Basque yang dilihat orang banyak orang sebagai sebuah pemberontakan.

Setelah hal tersebut karir Oleguer menjadi meredup, ditinggal sponsor, diserang media, sering mendapaat cemoohan dari supporter lawan, hingga seperti di haramkan bermain di tanah Spanyol dan mengakhiri karir di Ajax yang notabenya berada di luar Spanyol.

Kemungkinan Barcelona akan didepak dari La Liga jika Catalunya merdeka adalah besar, karena Undang-undang Olahraga di Spanyol menyatakan bahwa hanya satu negara non-Spanyol yang bisa bermain di La Liga atau kompetisi resmi sepak bola Spanyo yakni negara Andorra.Selain Barcelona banyak klub asal Catalunya seperti Espanyol, Gimnastic, Girona, Sabadell, Hospitalet dll terancam tak dapat mengikuti kompetisi legal sepak bola di Spanyol.

Nah kalo sudah begitu apakah La Liga akan menjadi tidak menarik?

Wajar pertanyaan ini menyangkut di isi kepala tiap orang yang selalu menanti Barcelona bertanding khususnya saat laga El-Clasico kala barcelona berjumpa dengan Real Madrid, jika Barcelona out, La kemungkinan akan di akuisisi oleh Madrid saja dan mengurangi kekhusyukan kompetisi La Liga.

Barcelona pun terancam untuk tidak bisa berkompetisi di Liga Champion dalam beberapa waktu dekat mengingat adanya proses badan organisasi sepak bola untuk sebuah negara baru, format liga dan juga nilai koefisien untuk mengikuti Liga Champion.

Hal ini juga akan banyak merubah tatanan persepakbolaan Spanyol bahkan secara besar-besaran, timnas Spanyol sendiri pun kini masih banyak dihuni oleh pemain dari Barcelona ataupun kelahiran dari wilayah Catalunya yang jika kemerdekaan Catalunya terjadi di pastikan kekuatan timnas Spanyol berkurang. Namun segala sesuatu masih semacam kemungkinan, tanggal 15 Oktober nanti bisa di jadikan penentu awal arah perkembangan politik di Spanyol dalam hal khusus adalah hal sepak bola.

Sumber gambar: infobolaholic.com

0 komentar:

Post a Comment